• Web
  • Blog Ini
  • Wednesday, June 6, 2012

    Venezuela Negara Paling Berbahaya di Dunia

    snjt

    Venezuela memang dikenal sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia. Tahun lalu saja, polisi dan organisasi sipil mencatat, terdapat lebih dari 19 ribu pembunuhan.

    Tingkah pembunuhan di Venezuela tiga kali lipat Meksiko, negara yang menjadi sarang mafia narkoba. Hanya dua negara Amerika Latin lainnya yang masih lebih tinggi, yakni El Salvador dan Honduras.

    Per 2005, Kementerian Dalam Negeri Venezuela berhenti melaporkan statistik peningkatan tindak kriminal. Namun pada Februari 2011, kementerian ini melaporkan kepada DPR, tingkat pembunuhan per 2010 mencapai 48 per 100 ribu jiwa.

    Kelompok lain melaporkan jumlah yang lebih tinggi. Venezuelan Observatory on Violance menyatakan, terdapat 57 orang tewas per 100 ribu jiwa pada tahun itu atau kira-kira, 17.600 pembunuhan.

    Kelompok ini juga menyatakan, jumlah pembunuhan per 2011 mencapai 19 ribu jiwa atau rata-rata 67 per 100 ribu jiwa. Di negara tetangganya, Kolombia, tingkat pembunuhan pada tahun yang sama mencapai 38 per 100 ribu jiwa.

    Sedangkan Meksiko, pada periode yang sama, sebesar 15 per 100 ribu jiwa. Padahal, negara ini amat ditakuti karena banyak pembantaian mematikan terkait kekerasan narkoba.

    Seiring dengan meningkatnya pembunuhan di Venezuela, tingkat perampokan dan penculikan juga terus naik di periode kepresidenan Hugo Chavez ini. Meski rakyat tak menudingnya bertanggung jawab atas peningkatan itu.

    “Chavez tak pernah menyebut masalah ini dan selalu menyalahkan menteri-menterinya. Ia berusaha menghindari konfrontasi,” ujar sosiolog dan kriminolog sekaligus pendiri Venezuelan Observatory on Violance, Roberto Briceno-Leon.

    Briceno-Leon juga menyatakan, pemerintah Venezuela sejak dua atau tiga tahun lalu sudah menyadari, bahwa akar permasalahannya adalah politik. Baru kemudian, lanjutnya, mereka sadar ini juga masalah perjuangan hidup masyarakat.

    November tahun lalu, Chavez mengerahkan tiga ribu personel militer untuk membantu polisi di jalanan Ibukota Caracas dan kawasan lain yang mengalami peningkatan tindakan kriminal.

    Penulis investigasi Venezuela-Amerika, Eva Golinger berkata, sangat tak tepat jika menuding Chavez tak melakukan apa-apa untuk memerangi tindak kriminal. Menurutnya, sang presiden melakukan sebaliknya.

    “Pemerintahnya melihat akar permasalah untuk mencari solusi jangka panjang mengatasi ketimpangan dan ketidakseimbangan di dalam negeri,” tutur Golinger yang penulis ‘The Chavez Code: Cracking US Intervention in Venezuela’.

    Kini, pemerintah Chavez membuat UU yang melarang penjualan senjata untuk kepentingan komersial. Hanya polisi, militer dan perusahaan keamanan yang lolos seleksi yang boleh membeli senjata.

    Oposisi Chavez memandang sebelah mata RUU tersebut dan menyatakan upaya ini hanya menambah panjang daftar kegagalan dalam meningkatkan keamanan nasional. Masalah ini menjadi isu penting dalam pilpres Venezuela. Oktober mendatang.( sumber inilah.com )

    No comments:

    Post a Comment

    Mohon tinggalkan komentar sebagai rasa persahabatan terima kasih banyak