Launching Tour DeSingkarak 2012 dengan kayuhan sepeda

 

Sumatera Barat memiliki limpahan potensi alam dan budaya. Melihat potensi ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama pemerintah daerah Sumatera Barat terus mendorong optimalisasi potensi daerah, salah satunya potensi pariwisata. Salah satu promosi daerah wisata Sumatera Barat dilakukan melalui suatu ajang balap sepeda yang melibatkan pebalap dari Indonesia dan beberapa negara dengan dikemas dalam bentuk wisata, yakni Tour de Singkarak (TdS). Perhelatan lomba balap sepeda ini  merupakan acara  tahunan yang diadakan di Sumatera Barat.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini TdS 2012 melibatkan 14 kabupaten kota. "Pada perhelatannya yang pertama, TdS hanya diikuti oleh 4 kabupaten kota. Namun, sekarang ada 14 kabupaten kota yang berpartisipasi dalam ajang ini," jelas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar pada Lauching TdS 2012 di Gedung Sapta Pesona, 14 Mei 2012.

Keseriusan Kemenparekraf dan pemerintah daerah dalam pengadaan TdS tahun ini ditunjukan dengan melibatkan Tour de France (TdF), penyelenggara perhelatan olahraga sepeda asal Perancis. "Kami ingin menyelenggarakan balap sepeda berskala internasional dengan mengemasnya dalam bentuk pariwisata berbasis alam dan budaya," lanjut Sapta. Ia menambahkan, TdF berperan penting dalam penentuan panjang dan tingkat kesulitan lintasan.

Selain kekayaan dan keindahan alam, letak geografis Sumatera Barat juga dinilai strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Ditambahkan Sapta, TdS merupakan salah satu ajang yang dapat memperkenalkan Sumatera Barat secara langsung. “Tour de Singkarak menjadi ajang sepeda sekaligus pariwisata. Pemandangan yang dilewati pebalap luar biasa. Eurosport bahkan menyebut Sumbar sebagai 'Swiss yang hijau,” sambungnya lagi.

Ia juga berharap TdS memberikan kontribusi ekonomi kepada industri kecil. Menurutnya, dengan adanya kunjungan yang semakin banyak, maka UKM pun akan semakin bergerak, termasuk penjualan suvenir dan makanan lokal. "TdS berpotensi mendatangkan banyak wisatawan ke Sumatera Barat. Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka sektor ekonomi kreatif pun akan bergerak maju," tandasnya.

Menurut catatan Sapta, tahun ini ada 8 klub sepeda asal Indonesia dan 11 klub asal mancanegara yang mengikuti perlombaan berhadiah total Rp 1 miliar. Perlombaan tersebut akan melewati 7 etape berjarak 854 km dan melewati 14 kabupaten kota di Sumatera Barat. "Kita mempromosikan 14 kabupaten yang berpartisipasi dalam kegiatan ini," imbuhnya.

Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan bahwa pada penyelenggaran TdS tahun ini, Sumatera Barat sudah lebih siap dari segi akomodasi, infrastruktur, dan lainnya. "TdS merupakan wadah untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat. Melalui TdS, kami mencoba melakukan terobosan dengan menjadikan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata," jelas Irwan.

Penyelenggaraan TdS tak hanya bertujuan untuk memperkenalkan daerah wisata di Sumatera Barat tapi juga menghidupkan semangat bersepeda warga Sumatera Barat secara umum. Tahun lalu, kunjungan wisatawan pada saat TdS berlangsung sekitar 430 ribu orang. "Target jumlah kunjungan wisatwan tahun ini 400 ribu," tambah Irwan.

TdS 2012 akan diikuti oleh 250 pebalap sepeda yang berasal dari 17 negara, yakni Jepang, Iran, Singapura, Uzbekistan, Ukraina, Kirgistan, Rusia, Taiwan, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Brunei, Selandia Baru, Perancis, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Sejumlah kesenian khas Sumatera Barat pun turut diperkenalkan dalam Launching TdS 2012, antara lain Tari Zara Zapin, Tari Perintan dan Tari Gandang Tasa. Tak ketinggalan, kuliner khas Sumatera Barat juga ditampilkan, antara lain rendang, sate Padang, serta soto Padang. (Puskompublik)

kita sebagai warga negara yang baik pantaslah untuk mendukung dan mensupports dunia pariwisata di indonesia,karena inilah salah satu wujud agar kita bisa dikenal dunia lewat kebudayaannya…….

Asal bukan korupsinnya saja yang terkenal…………wassalam….