• Web
  • Blog Ini
  • Friday, June 8, 2012

    Sering kesemutan & kram, Waspadai penyakit neuropati!

    sht

    Anda sering mengalami rasa nyeri seperti terbakar di tangan dan kaki? Atau rasa baal (kebas), mati rasa, kram, kaku otot, kesemutan, kulit mengkilap, dan rambut rontok di area tertentu? Hati-hati, kemungkinan Anda mengalami gejala penyakit neuropati.
    Neuropati merupakan kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang disebabkan oleh trauma pada saraf, atau karena efek samping dari suatu penyakit sistemik. Umumnya dialami oleh sekitar 26%, atau 1 dari 4 orang yang berusia 40 tahun ke atas.
    Pada penderita diabetes, angka prevalensi ini meningkat menjadi 50%, atau 1 dari 2 penderita. Neuropati juga dapat menyerang mereka yang mengalami defisiensi vitamin B1, B6, dan B12.

    Neuropati dapat diderita siapapun. Risiko ini semakin besar pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, penderita diabetes atau berisiko menderita diabetes. Ada riwayat terjadi neuropati di keluarga, menderita penyakit pembuluh darah (misalnya penyakit jantung dan hipertensi), para perokok, pengonsumsi alkohol, dan obat-obatan.

    Dokter Manfaluthy Hakim, Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Pusat, mengatakan secara umum neuropati sering kali tidak disadari sebagai penyakit, melainkan dipandang sebagai kondisi yang umum terjadi.
    Padahal jika dibiarkan, katanya, kondisi neuropati dapat mengganggu mobilitas penderitanya. Pada neuropati karena usia, bila tidak diterapi dengan benar, dapat menjadi berat, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi lain.
    Pada pasien diabetes, kata, risiko terjadinya neuropati semakin bertambah besar, sejalan dengan bertambahnya usia dan durasi penyakit diabetes yang diderita.

    “Untuk mencegah neuropati, diperlukan pola hidup yang benar. Bila menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan jantung, maka manajemen penyakit agar terkontrol juga sangat penting,” ujar Manfaluthy yang juga konsultan neurologis dari Departement Neurologi FKUI/RSCM.

    Di samping itu, lanjutnya, agar sistem saraf dapat bekerja dengan baik, dan untuk membantu mencegah terjadinya komplikasi pada pasien diabetes, tubuh membutuhkan nutrisi yang seimbang dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Misalnya untuk otak, otot, saraf tepi dan fungsi lainnya.

    “Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai, dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B. Vitamin B penting untuk melindungi dan meregenerasi saraf,” tambahnya dalam rilis Perdossi.
    Untuk membantu masyarakat memeriksakan gejala penyakit ini, maka Perdossi bekerja sama dengan Merck Serono, divisi obat peresepan  PT Merck Tbk. membuka Neuropathy Service Point, berupa pemeriksaan skrining non-invasif, sehingga cepat, mudah dan aman.

    Pasien cukup duduk dengan nyaman, dan telapak kaki pasien akan diperiksa di titik-titik tertentu untuk mengetahui kecepatan hantar sarafnya. Terdapat nilai normal yang dijadikan rujukan, dan karena sifatnya adalah skrining, penanganan lebih lanjut tetap merupakan kapasitas dokter.
    Neuropathy Service Point ini berlangsung selama Juni-Juli di beberapa kota.

    Di Jakarta, yaitu di RS Siloam Kebun Jeruk (1-10 Juni), RS Graha Kedoya (8-17 Juni), serta di 4 RS lainnya. Rencananya kegiatan ini juga akan digelar di Surabaya pada 29 Juni-15 Juli di 4 rumah sakit (RS Adi Husada, RS PHC, RS Petrokimia Gresik, RS Siloam Surabaya), dan di Medan pada 20-29 Juli di RS Methodist, dan 1 RS lainnya.(sumber bisnis.com )

    No comments:

    Post a Comment

    Mohon tinggalkan komentar sebagai rasa persahabatan terima kasih banyak