• Web
  • Blog Ini
  • Sunday, October 21, 2012

    KUBE Untuk TKI yang Overstay......

    TANGERANG–Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstayer dari Arab Saudi bisa masuk dalam program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Tapi, modal usaha baru diberikan setelah matan buruh migran tersebut menentukan jenis usaha yang akan ditekuni. “Kalau mereka miskin bisa kita masukan ke KUBE.

    Kebanyakan TKI overstayer tidak memiliki uang pegangan yang dibawa ke Tanah Air,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri usai meninjau proses pemulangan TKI overstayer dari Arab Saudi di Balai Pelayanan Kepulangan (BPK) TKI di Selapajang, Tangerang, (20/10).

    Tidak hanya itu, lanjut dia, TKI yang rumahnya tidak layak huni bisa juga mendapatkan bantuan bedah kampung sebesar Rp 10 juta per rumah. Saat ini, ada ratusan ribu rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia.

    Sementara pemerintah baru bisa membantu 10 ribu unit per tahunnya. Salim juga mendukung langkah KementerianTenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) melakukan moratorium TKI ke Arab Saudi. Setiap orang yang mau berangkat harus memiliki skill dan sebagai pekerja formal.

    “Misalnya babysitter. Itu pekerjan formal. Meskipun hanya menjaga anak,” tambah Salim. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman ini menambahkan, memang ada pengurangan pendapatan negara dari visa TKI. Tapi, hal itu tidak terlalu signifikan. Selama ini pun, pendapatan dari sektor itu hanya sekitar USD 5-7 miliar. “Ada visa masuk. Tapi nama bangsa lebih penting. Yang berangkat harus ada skill,” tegasnya.

    Terpisah, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat menegaskan, tidak ada kasus penyanderaan terhadap Ika Purwaningsih, TKI asal Desa Lempuyang Rt 02/01, Kecamatan Anjatan, Indramayu, Jawa Barat di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu (20/10) malam.

    ”Saya sudah bicara langsung per telepon dengan IKA yang disambungkan lewat petugas BNP- 2TKI yang ada di Bandara Soetta, yaitu saudara Ramli Taher, dan Ika menyatakan kaget dengan menyebarnya berita atau isu bahwa dirinya disandera di Terminal 2 Bandara Soetta,” jelas Jumhur.

    Ika dengan nomor paspor AN 793228 tiba dari Singapura sekitar pukul 21.00 WIB menumpang pesawat Tiger Airways No TR 2276. Berdasarkan pengakuan Ika pula, lanjut Jumhur, setibanya di Bandara Soetta keadaannya baik-baik saja. Dia tidak mengalami pemerasan uang sebesar Rp 600 ribu sebagai ongkos ‘siluman’ atau untuk keperluan dalih apa pun.

    sumber www.indopos.co.id,reviewer;bang mul

    No comments:

    Post a Comment

    Mohon tinggalkan komentar sebagai rasa persahabatan terima kasih banyak