• Web
  • Blog Ini
  • Tuesday, September 11, 2012

    KPK Dalami Dugaan Korupsi Fauzi Bowo

    MASIH PERCAYAKAH MASYARAKAT JAKARTA DENGAN FAUZI BOWO ????

    [JAKARTA] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah terus mendalami sekaligus mencari bukti-bukti dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo atau yang akrab dipanggil Foke.  

    "Yang mengadu ada (korupsi Foke). Tetapi, dugaan saya masih pulbaket (pengumpulan barang bukti dan keterangan)," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto saat memberikan keterangan pers, Rabu (29/8).  

    Seperti diketahui, Solidaritas Nasional Antikorupsi dan Antimafia Kasus (Senat Markus) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Prijanto menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan turut melaporkan dugaan korupsi 10 proyek yang ditangani Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Di mana, terkait dengan adanya pelanggaran anggaran yang dilakukan Fauzi Bowo selaku Gubernur DKI Jakarta.

    Hanya saja Prijanto tidak membuka dengan gamblang siapa yang dilaporkannya. Dia berdalih bahwa kedatangannya untuk memberikan dua buku karanganya kepada Ketua KPK Abraham Samad yang berjudul 'Andaikan aku atau anda Gubernur Kepala Daerah dan Kenapa Saya Mundur'. 

    "Anda tahu saya nulis buku alasan mundur, kan ada 10 rangkaian peristiwa, salah satunya adalah dugaan korupsi. Ini saya enggak lapor dan buku saya kan sudah beredar dimana-mana. Dari sekian organisasi yang merespons saya itu adalah sahabat saya, pak Yurisman. Beliau inilah yang melapor kepada KPK," kata Prijanto yang didampingi oleh anggota DPD RI AM Fatwa dan aktivis Solidaritas Anti Korupsi dan Anti Makelar Kasus, Yurisman Munstar di kantor KPK, Jakarta, Jumat (24/3).

    Sementara itu, aktivis Senat Markus, Yurisman menegaskan bahwa laporannya terkait adanya penyimpangan-penyimpangan anggaran yang dilakukan Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo selaku Gubernur DKI Jakarta.  

    "Kita tadi serahkan data tertulis dan rekaman. Itu sinergi dengan buku yang ditulis Prijanto," terang Yurisman.  

    Hanya saja, Yurisman enggan mengungkapkan laporan proyek-proyek yang disampaikan ke KPK. Dia hanya berharap KPK dapat menindaklanjuti laporannya tersebut. 

    Dugaan korupsi yang dilakukan Foke kembali menyeruak ketika Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merilis laporan pemantauan dana APBN/APBD di 32 provinsi se-Indonesia untuk triwulan IV.  

    Dari hasil penelusuran PPATK tersebut, ternyata Jakarta termasuk dalam wilayah yang paling tinggi tingkat penyelewengan anggaran APBD.

    sumber www.suarapembaruan.com, reviewer ; bang mul

    No comments:

    Post a Comment

    Mohon tinggalkan komentar sebagai rasa persahabatan terima kasih banyak