• Web
  • Blog Ini
  • Thursday, November 22, 2012

    Rp 248 miliar buat Biayai Plesir DPR ke 38 Negara….????

    Anggaran plesir Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 2012 sebesar Rp139,94 milliar. Sedangkan tahun 2013 diperkirakan akan mengalami kenaikan. Berdasarkan peneliti Indonesian Budgeting Center (IBC) tahun 2013, DPR menaikan anggaran hingga 77 persen mencapai Rp248,12 miliar ke 38 negara.

    Anggota DPR itu, menurut Ucok licik sekali dan selalu akal-akalan. Mereka seringkali dengan seenaknya menaikan biaya perjalanan studi banding ke luar negeri tersebut. “Mereka saat ini selalu berkomentar akan menurunkan dana perjalanan mereka. Apabila mereka mau menurunkan, DPR juga harus minta Pemerintah mengganti PP 61 1990 mengenai perjalanan DPR, dari bersifat lumpsum ke at cost seperti Pemerintah.

    Jika tidak, katanya, DPR tidak mempunyai posisi tawar menekan Pemerintah dan pemangkasan biaya perjalanan ke luar negeri hanya sekedar dagelan politik saja. Keinginan DPR ingin memangkas hingga 40 persen, namun pada kenyataannya pada saat ini peraturan Menteri Keuangan hanya memangkas 15 persen saja.

    Contoh Kunjugan Anggota DPR terbaru ke Jerman

    Kunjungan kerja (Kunker) anggota Badan Legislatif DPR RI ke Jerman yang membahas Rancangan Undang-Undang Keinsinyuran terus mendapat sorotan. Bahkan dituding hanya akal-akalan. Apalagi kunjungan yang menelan biaya Rp2,3 miliar itu disebut salah alamat karena mereka bertemu dengan lembaga yang bukan ada urusannya soal gelar.

    Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman yang menguntit dan terus memantau perjalan anggota DPR RI selama di Jerman itu, mengecam. Mereka menganggap, kegiatan itu hanya bentuk pemborosan uang negara. Apalagi banyak anggota DPR yang tidak menguasai bahasa Inggris saat menggelar pertemuan dengan anggota DIN.

    Ketua Umum Persatuan Pelajar Indonesia di Berlin, Yoga Kartiko, mengatakan, kunker anggota dewan itu salah alamat. Sebab anggota dewan datang dengan tujuan membuat RUU tentang Keinsinyuran, sedangkan DIN mengurusi tentang standarisasi produk di Jerman. DIN juga bukan lembaga negara atau pemerintahan. “Jadi, kunjungan ke DIN salah alamat dan hanya akal-akalan,” katanya.

    KEBOHONGAN

    Menurut peneliti senior Indonesian Budgeting Center (IBC), Roy Salam, mengaku geregetan dengan sikap DPR terkait program studi banding atau kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri. Niat DPR untuk mengevaluasi dan melakukan moratorium agenda studi banding mereka ke luar negeri ternyata penuh dengan kebohongan.

    “Tahun 2013, DPR kembali merencanakan berpergian ke 38 negara dan masih akan bertambah dengan anggaran mencapai 248,12 miliar rupiah. Untuk tahun 2013 ini anggaran studi banding ke luar negeri naik 77 persen dibanding anggaran tahun 2012 sebesar 139,94 milliar rupiah,” kata Roy.

    Sebelumnya Pimpinan DPR bersama dengan pimpinan Banggar menggelar rapat koordinasi untuk menghemat RAPBN 2013. “Kesimpulan rapat konsultasi pimpinan DPR dan Banggar antara lain pertama cost recovery 15,5 persen, kedua tax ratuo sebesar 12,75 persen menjadi 12,87 persen, ketiga perjalanan dinas akan diturunkan paling tidak 30-40 persen. keempat menurunkan belanja barang sebesar 20 persen dan memindahkan belanja modal untuk program-progam pro rakyat,” kata Ketua DPR Marzuki Alie.

    sumber www.harianterbit.com, reviewer;bang mul

    1 comment:

    1. artikelyang menarik sob.di tunggu follow back nya di www.wongcungkup.blogspot.com

      ReplyDelete

    Mohon tinggalkan komentar sebagai rasa persahabatan terima kasih banyak